Cerita Ngentot Memek Istri dan Adik Ipar 2 - Cerita 69
Search

Cerita Ngentot Memek Istri dan Adik Ipar 2

Cerita Dewasa Bergambar bokep ngentot hingga Cerita Dewasa Bergambar bokep ngentot anak sd kata itu termasuk telah terlampau bagus. gambar seks dewasa bersama dengan type sendiri bakal mempermudah anda untuk sadar ciri khas dan kebolehan yang ada terhadap diri ngewe mendesah nikmat.

Cerita Ngewe Adik Ipar

 Cerita Ngentot Memek Adik Ipar

Secarik kertas aku dapati di samping tempat ku tidur di kasur yang empuk. Ternyata sudah jam 09.00 pas, saat aku terbangun dari tidur nyenyakku. Terdengar suara orang mandi, pasti si Mey, kalau mandi lama. Dan kontol ku ikut bangun, karena aku ingat pagi tadi aku lihat memek dan jembi Mey itu.

Aku bangun dari tempat tidur dan langsung ke kamar mandi. Tepat saat Mey keluar dari kamar mandi, langsung saja aku kencing tanpa tutup pintu dan kembali ke ruang tamu di depan kamarku untuk minum air putih dan kopi yang telah dingin hasil racikan Santi sebelum dia berangkat kerja tadi.

Setelah itu, aku kembali ke kamar mandi dan langsung mandi, sedang Mey sudah menutup pintu kamarnya dari tadi untuk siap-siap kerja. Oh iya.. Mey itu bidan di Rumah Sakit Ibu dan Anak terkenal di Jakarta.

Selesai mandi, aku keringkan badanku dan hanya melilitkan handuk untuk menutupi kontol ku, langsung menuju kamar untuk ambil celana dalam, sedangkan baju kerjaku ada di kamar Mey. Tapi Mey belum selesai juga dalam kamar.. “Hadduuh, lama banget nih adik ipar gue..” rutuk ku.

Akhirnya aku ketok kamar Mey untuk ambil pakaian kerjaku. Lemari pakaianku Santi dan aku memang ada di kamar Mey, karena tempat yang tidak memadai di kamar kami untuk menaruh lemari di dalam. Setelah Mey buka pintu, ternyata dia masih menggunakan handuk dan masih mengeringkan rambutnya yang panjang bergelombang.

“Lama banget sih Mey, mau bareng ke depan gak..?” aku tanya Mey.

“Iya Mas.. bareng.. “ jawab Mey spontan.

“Tapi bentaran.. aku libur kok.. aku cuma mau jalan ke Mal deket rumah” lanjutnya.

Tiba-tiba Mey tanya aku yang masih mengambil celana dan memilih baju yang cocok.

“Tadi pagi hot banget Mas..?”

“Sampai kedengeran ke sini” katanya lagi.

Kaget juga aku, dan spontan aku jawab “Biasalah.. nanti juga kamu akan begitu”

“Gak laaah.. aku sih santai kalee.. Gak mau kayak gitu ah.. malu..” jawab Mey.

Dan aku senyum-senyum sambil keluar kamarnya, tapi sebelum keluar kamar Mey bicara yang membuat aku agak kaget dan spontan berhenti.

“Mas.. kalau tidur ditutup sarungnya.. jangan dibuka kayak tadi.. kemana-mana tuh..!!” kata Mey.

Spontan aku kaget, dan tanya ke dia,”Masa sih Mey??”

“Yaah.. namanya juga tidur.. mana aku tahu..” lanjutku sekenanya.

“Untung gak ada orang tadi, makanya langsung aku tutup pakai sarung..” kata Mey.

Makin kaget aku.. “Gila lu ya.. Masa sih..??” sambil garuk-garuk kepala.

“Daah, santai aja.. lagian aku kan cuma nutup doang..” Kata Mey

“Iya.. nutup doang, tapi kan lihat.. Iya kan..?” tanyaku penasaran.

“Dikit Mas.. salah sendiri ngacung gak jelas.. mana keras banget lagi kayaknya..”

Otakku langsung ngeres dan aku taruh baju di kamarku, lalu aku balik ke kamar Mey sambil tanya

“Emang kamu lihat ya Mey..?”

“Iya lah.. lumayan.. cukuplah..” katanya.

“Halaaaah.. paling-paling juga kontol pacar mu gak segede aku” ledekku ke Mey.

“Enak aja.. lebih panjang dikit doong..” spontan dia jawab.

“Nah looh.. jadi…” sambil aku tunjuk dia.

Muka Mey langsung merah dan dia tutup mulutnya pakai tangan kanannya..

“Hahahaha.. nah bandel ya.. ??” kataku sekenanya.

“Gak kok Mas.. gak ngapa-ngapain.. cumaaa… dikit doang..” katanya.

Aku langsung memberanikan diri masuk ke kamarnya dan tutup sambil kunci kamar Mey. Dia sempat kaget karena aku juga langsung buka handuk yang melilit di pingganku.

“Mas.. mau ngapain..?” kaget dia sambil mundur dan terduduk di tempat tidurnya.

“Kamu curang.. kamu kan sudah lihat kontol ku, sekarang gantian.. aku lihat memek kamu..!” kataku.

“Gak ah…!”

“Aku teriak nih..!” dia mengancam.

Aku gak kalah cerdik, langsung aja aku jawab

“Silahkan teriak.. toh kita berdua di kamar, kamu cuma pakai handuk.. sama dengan aku kan..??”

“lagi pula ini sudah tanggung, cuma minta dicium doang kontolnya aku..” menenangkan Mey.

“Bener ya Mas.. Cuma aku cium doang..” tanya dia.

“Aku baru sekali Mas.. sumpah deh.. itu aja sakit, tapi ada darah keluar” Mey mengakui perbuatannya dengan pacarnya.

“Ya sudah.. gak apa-apa.. aku gak akan adukan ke siapa-siapa..” jawabku menegaskan.

Lalu aku majukan kontolku ke muka Mey. Dia pegang dan cium-cium kontolku dan ditambah agak dijilat-jilat kecil oleh lidahnya. Semakin lama pastinya sentuhan, ciuman dan jilatan lidah Mey membuat kontolku semakin membesar dan tegak sempurna.

“Isep aja Mey..!” perintahku dengan lembut sambil mengelus rambut samping sebelah kupingnya.

Tanpa menunggu lama, Mey langsung masukkan kontolku ke mulutnya dan menghisap juga memaju mundurkan mulutnya. Tanpa sadar, handuknya terlepas dengan tidak sengaja dan terlihatlah toket besar adikku dengan puting yang masih kecil, ditambah masih segar agak kemerahan warnanya. Tangan kiriku tidak tinggal diam, langsuung aku pegang dan remas toket besar itu, yang aku tahu ternyata 36D, itupun karena dia yang bilang.

Remasan tanganku ke toketnya membuat Mey semakin terangsang dan makin dia cepat memaju mundurkan mulutnya sambil menghisap kontolku. Setelah beberapa lama, aku hentikan kegiatan blow job nya, yang menurutku sangat piawai. Lalu aku berdirikan dia dari tempat tidur tempat Mey duduk, dan aku cium perlahan pinggiran bibirnya dengan perlahan. Terus aku ciumi lehernya, kembali naik ke atas ke arah pinggir bibirnya dan aku cium bibirnya dengan perlahan pula.

Memang Mey sudah sangat termakan nafsu, saat aku cium bibirnya, dia malah membalas dengan pagutan yang penuh dengan birahi. Tangan kiriku masih memainkan toketnya, dan tangan kananku mulai bergerak mengarah ke punggungnya, lalu perlahan dan pasti mengarah ke bongkahan pantatnya yang bulat dan mengkal.. lalu perlahan mulai mengarah ke memeknya yang luar biasa basah oleh cairan intim Mey sendiri.

“Mhaaaaasss.. aku keppp…phheengg..nngeen…” ratapan nafsu birahi Mey mulai menjalar.

“Iya.. sayang.. kamu duduk ya dan tiduran.. Mas buat kamu enak dan menikmati surga..!” kataku

Mey duduk dan langsung tidur di tempat tidurnya, aku langsung menciumi toket nya yang besar dan mejilatinya dengan halus dan perlahan.. lalu putingnya aku cium dan aku pilin-pilin dengan hati-hati.. aku hisap dari pelan sampai aku gemes dan aku sedot penuh nafsu.. sehingga di beberapa bagian toketnya meninggalkan cupangan yang cukup banyak.

Aku sejajarkan tubuh Mey dengan tempat tidur dan aku naiki tubuhnya. Pelan… pelan.. sambil aku tatap wajah dan matanya.. lalu.. aku cium dan pagut bibirnya yang sedikit terbuka.. perlahan namun pasti, aku raba dan sentuh memeknya. Dan Mey melengkuh dengan gemetaran…

“Mhaaasssss… oooohhhkk.. akhuuuu… maaa..uuuu..phippp..piiisss..” Mey agak meregang.

“Pipis aja Mey.. gak apa-apa..” jawabku.

Pelan-pelan aku tindih dan arahkan kontolku ke lubang memek nya. Dan perlahan aku tempelkan ujung kontolku ke depan mulut memeknya.. Mey pasrah.. dia hanya bilang

“masukin Mas.. aku mau.. cepetan…”

Tanpa dikomando ulang aku langsung tusuk perlahan dan pelan sekali, karena aku yakin pasti sakit jika langsung aku masukkan kontol ku ke memeknya.

Perlahan.. kepala kontolku bisa masuk sempurna.. lalu setengah kontolku.. sambil aku maju mundurkan.. pelan-pelan.. dan Mey hanya mendesah dan mengerang sakit.. tapi enak…

Tanpa menunggu waktu yang lama… akhirnya kontolku bisa masuk dan aku diamkan sebentar di dalam memek Mey.

Lalu aku tarik pelaaaan.. tapi Mey terkaget-kaget.. sambil meliukkan badannya..

“Mhaaasss.. ennnaaakk..bangggeeeettt.. oooohhhkk…”

Lalu aku masukkan perlahan lagi.. terus..terus..terus seperti itu dan akhirnyakurang dari 5 menit Mey mengalami orgasme yang luar biasa hebat.. sambil memeluk badanku…

“Aaaakkkkhhhhhhhhhh….Mmmmhhaaaaaasss….o

Dan aku tetap merasakan cairan keluar dari lubang memek nya dan mendiamkan kontolku di dalam memeknya..

“Enak banget mas..” hanya itu yang dia bilang, setelah hantaman orgasme Mey mereda.

“Kita lanjut ya..” tanyaku dengan kontol masih di dalam memek Mey.

Tetap dengan perlahan aku sodokkan kontolku ke dalam memek Mey. Tetapi lama-kelamaan memang aku percepat sodokan-sodokanku ke dalam memeknya. Memang, mungkin baru sekali memeknya disodok oleh pacarnya. Karena semppitnya memek Mey sungguh luar biasa berasa dan aku benar-benar sudah merasakan akan ada ledakan yang maha dahsyat dari kontolku.

Mey merasakan hal yang sama dan kami saling mengimbangi permainan dengan menggoyangkan pantat kami secara beraturan. Mey menghantamkan memeknya dari bawah, sedangkan aku makin mempercepat sodokanku. Yang pada akhirnya….

“Aaakkhh..oohhhh..Mmmhaaassss…,Mhhheeeyy..kheeee luuaarrrhhkkk..”Mey meregang tertahan

“Mmhheeyyy.. akhhuuuu jhuuuggg..ghaaa..” sambil membenamkan seluruh kontolku ke dalam memek Mey yang sempit dan tersemprotlah beberapa kali pejuhku ke dalam memek Mey dan merasakan mentok sampai ke rahimnya.

Kami terdiam dan menghayati gelombang perasaaan ni

Itu semua kami lakukan hanya dengan gaya missionary.. standard style of fucking.
 

Tamat

>

0 Comments