Cerita Dewasa - Perawanku Hilang Di Toilet - Cerita 69
Search

Cerita Dewasa - Perawanku Hilang Di Toilet




Cerita Dewasa - Minggu siang udara di Malang terasa sangat panas sekali. Sebuah metromini masih setia menunggu penumpang di depan sebuah gedung. Meski kesal, para penumpang yang sudah ada di dalam metrimini terpaksa bersabar. Tiba-tiba ada seorang preman masuk ke dalam metromini dalam keadaan setengah mabuk sebut saja namanya Berto. Dia lantas beraksi di depan para penumpang metromini.

“Selamat siang para penumpang, langsung aja, aku minta kesedian semuanya untuk memberiku uang recehan 500 atau 1000 perak. Receh buat anda, tapi sangat berharga buat saya!”.

Berto lantas menadahkan tangannya ke tiap penumpang. Ada yang memberinya ada pula yang cuma melambaikan tangan. Semetara di pojok belakang ada seorang mahasiswi sedang asyik dengan HPnya sehingga dia tak sadar kalau Berto sudah di depannya dan menadahkan tangan.

“Permisi mbak, recehannya donk mbak!” kata Berto sembari nyolek mahasiswi itu.

“Iiihh apaan sih, aku gak punya uang recehan!” kata mahasiswi itu sembari sebal. Sebut saja namanya Dinda. Dia lantas bangkit dan pindah duduk ke bangku depan.

Berto melotot kesal. Pasti dalam hatinya dia ngomel “Sialan ni cewek! awas kamu ya!”. Setelah semua penumpang dia samperi, biasanya dia langsung turun, tapi kali ini Berto tetap di dalam metromini duduk di bangku paling belakang. Metromini berhenti saat sampai di depan sebuah Mall besar. Beberapa penumpang turun termasuk Dinda. Diam-diam Berto ikut turun membuntuti Dinda jauh di belakang.

Dinda keluar masuk beberapa toko yang ada di mall. Sedangkan Berto mengikuti dan memperhatikan Dinda dari jarak yang agak jauh. Selang beberapa saat, Dinda berjalan menuju kearah toilet.

“Lha ini dia kesempatanku..hahahaa” gumam Berto. Sembari celingak-celinguk, Berto memperhatikan sekeliling. Kebetulan toilet itu berada di pojok gedung , suasananya sepi dan tak ada penjaga disitu. Dia melihat Dinda sudah masuk ke dalam toilet wanita.

Segeralah Berto ikut masuk ke toilet wanita.Dia lalu mengganjal pintu dari dalam dengan bangku yang ada di situ supaya tak ada yang bisa masuk lagi. Berto bersembunyi di salah satu kamar toilet yang kosong sambil mendengarkan Dinda yang sedang buang air kecil. Berto mendengar pintu toilet tempat Dinda berada terbuka. Dia mengintip Dinda sudah keluar dan kini sedang berada di depan kaca membetulkan roknya.

“Ini dia cewek yang sombong tadi!” kata Berto dengan cepat dia keluar dari toilet tempat dia bersembunyi lalu berlari ke belakang Dinda. Berto menjambak rambutnya lalu membantingnya ke lantai. Dinda yang tak tahu bakal diserang menjadi sangat kaget. Dia mencoba bangun tapi Berto malah menampar wajahnya

Dinda menjerit kesakitan. Berto mengncam Dinda kalau sampai Dinda teriak dia bakal membunuh Dinda. Tak hanya itu Berto juga menyibakkan rok yang dipakai Dinda dan langsung menarik CD Dinda hingga sobek. “Rasakan” kata Berto dengan ganas

Berto lantas membuka resleting celananya dan memprosotkannya. Berto menindih badan Dinda, tangannya berusaha membuka lebar paha Dinda. Dengan menangis Dinda berusaha melawan Berto. Tapi apa daya Dinda tak kuat melawan Berto yang sudah sangat bernafsu.

Tangan kanan Berto memegang kedua tangan Dinda, sedangkan tangan kirinya untuk mengarahkan kontolnya agar masuk ke lubang memek Dinda.Berto berusaha memasukkan kepala kontolnya tapi masih susah karena lubang memek Dinda kecil dan masih kering. Lalu Berto meludahi memek Dinda. Sehingga kepala kontol Berto sudah agak masuk. Berto lantas mengangkat kedua kaki Dinda supaya dia lebih leluasa beraksi. Dinda hanya bisa menangis menahan kesakitan. Berto terus berusaha memasukan kontolnya untuk lebih dalam lagi.

Berto tertawa puas melihat Dinda yang menangis kesakitan. Dia merasa puas karena sudah berhasil membuat selaput dara Dinda pecah. “Aduuuhhh…sakiiittt!” jerit Dinda kesakitan setelah selaput daranya pecah ditembus kontol Berto. Darah kental mulai keluar dari lubang memek Dinda, membasahi lantai toilet.

Berto terus mengenjot memek Dinda. Peluh keringat Bero menetes membasahi muka Dinda yang masih saja menangis.

“Rasain ini akibatnya orang sombong yang tak mau ngasih uang recehannya!” kata Berto sambil tertawa puas.

Karena sudah tak tahan lagi ingin keluar, segera Berto membuka lebar pahan Dinda dan menggenjotnya lebih cepat lagi. Dan akhirnya Berto mencapai klimaksnya, seluruh air maninya ditumpakkan di dalam memek Dinda. “Ooohh… nikmat sekali ngentot mahasiswi perawan!” kata Berto yang masih menindih badan Dinda.

Perlahan Berto bangkit dan mengusap kontolnya yang masih berlumuran darah perawan dengan Cdnya Dinda. Lantas CD itu dilemparkannya ke muka Dinda. “Nih makan CDmu.hahaha…”
Berto lantas membenahi celananya lagi. Sambil clingak-clinguk dia keluar dari toilet wanita. Merasa aman dia lalu meninggalkan Dinda yang terkapar dan menangis. Dia berlari kecil keluar dari mall dan naik metromini lagi untuk kembali ke tempat tongkrongnya.

Dinda lantas perlahan bangkit dari lantai, sambil berpegangan dinding toilet. Memeknya terasa perih sekali. Darah perawan masih mengalir dari memeknya membasahi di pahanya. Dengan perlahan dia masuk ke kamar toilet membersihkan darahnya dengan menggunakan CDnya. Sungguh hari itu menjadi hari kelam baginya
>

0 Comments